Berita
Tahun ajaran 2020/2021 ini akan segera berakhir. Banyak hal yang harus dievaluasi selama proses pembelajaran di tahun ini, terlebih sudah hampir satu setengah tahun Indonesia melaksanakan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat pandemic Covid-19 yang belum juga berakhir.
Sebagai negara kesatuan yang semakin berkembang, sektor pendidikan menjadi tumpuan yang sangat penting di belahan negara mana pun. Sektor pendidikan dituntut untuk mampu mencetak generasi bangsa yang berkualitas dan berkepribadian unggul. Pendidikan karakter dan menanamkan wawasan kebangsaan harus dimulai sejak dini mulai dari tingkat pendidikan dasar maupun menengah. Melalui jalur institusi formal TK hingga SMA/SMK, sekolah dengan berbagai muatan kurikulum dan teknik pembelajaran berupaya untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, cinta tanah air hingga membentuk siswa memiliki pribadi yang unggul seperti disiplin, hormat kepada orang yang lebih tua, ramah, santun dan lain-lain. Pada level pendidikan tinggi, diharapkan mereka telah memiliki pondasi dasar yang kuat dan mulai bisa diterapkan dalam kehidupan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan heterogen.
Dalam upaya mewujudkan hal itu, sekolah sebagai wadah untuk mencerdaskan anak bangsa dan mencetak generasi penerus yang akan menjadi penentu kemajuan bangsa harus berkolaborasi dengan masyarakat. Sinergi antara keduanya akan menghasilkan generasi yang tangguh dan siap meretas zaman. Kepandaian tanpa disertai keberanian untuk mengubah dunia ibarat mata pedang yang tidak pernah digunakan untuk berperang. Kepandaian yang dimiliki justru akan memudar. Sementara keberanian tanpa diimbangi dengan akal yang sehat dan pribadi yang kuat juga akan membuat kita menjadi gegabah dalam bertindak yang lama-kelamaan justru akan menghancurkan diri kita sendiri. Oleh karena itu kolaborasi yang baik harus selalu ditanamkan dan diciptakan , dimulai dari lingkungan yang terkecil yaitu keluarga.
Kondisi pandemik yang berkepanjangan ini menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan. Sekolah dituntut untuk tetap melaksanakan proses pembelajaran meski tanpa tatap muka. Pembelajaran yang dikenal dengan Pembelajaran jarak jauh ini dilakukan dengan aplikasi Google Classroom, Zoom, Google Meet, Ruang Guru, dan lain-lain. Guru dituntut untuk mengolah kembali materi yang akan diberikan karena harus disampaikan secara daring. Otomatis guru harus berpikir keras bagaimana strategi dan teknik penyampaian materi yang tepat untuk disampaikan mengingat mereka tidak berhadapan langsung dengan siswa. Muatan kebangsaan, nasionalis, religi dan nilai-nilai pembentukan karakter lainnya juga tidak boleh ditinggalkan saat pembelajaran jarak jauh. Di sinilah peran guru dan orang tua sangatlah penting. Guru sebagai fasilitator yang memberikan muatan ilmu dan orang tua menjadi pemegang kendali untuk mengawasi putra putrinya karena selama PJJ siswa lebih dominan berada di rumah.
Bukan hal yang mudah bagi kita dalam menghadapi pandemic Covid-19 yang belum usai ini. Namun, siapa dan apapun peran kita dalam negeri ini dituntut untuk kuat dan tangguh dalam menghadapinya. Semua memiliki tingkat problematika dan problem solving yang berbeda-beda. Akan tetapi dengan mental yang kuat dan tangguh, badai pandemic ini pasti akan berlalu. Negara ini pasti mampu untuk bangkit. Oleh karena itu, di Hari Kebangkitan Nasional yang ke-113 ini , mari kita bersama-sama gaungkan semangat bahwa Indonesia Satu….Indonesia Bangkit …..Indonesia Tangguh !!!